BEKASI, clustercasellaresidence.blogspot.com - Bagi Anda yang tengah mencari rumah, ada berbagai cara untuk mendapatkan referensi. Contohnya, Anda bisa menggunakan portal pencarian properti atau menelusuri langsung lokasi rumah yang diinginkan.
Jangan lupa, masih ada satu cara lain untuk mendapatkan informasi tentang rumah, yaitu mendatangi pameran properti.
Pameran biasanya digelar dalam kurun waktu tertentu oleh pihak-pihak terkait, misalnya pemerintah, pengembang atau bank.
Jakarta, khususnya, seringkali menjadi tempat
penyelenggaraan pameran. Meski diadakan di ibu kota, properti yang
dijual saat pameran tidak terbatas hanya di area Jabodetabek.
Lalu bagaimana supaya Anda menemukan kriteria rumah yang pas saat pameran?
1. Tentukan anggaran dan tipe rumah
Sebelum mendatangi pameran, Anda perlu menyiapkan terlebih
dahulu anggaran untuk membeli rumah. Di dalam pameran, kisaran harga
bisa sangat bervariasi.
Dengan menentukan anggaran, Anda bisa fokus mencari tipe hunian yang sesuai. Karena, banyak pengembang menawarkan uang muka rendah, tetapi cicilannya besar.
Dengan menentukan anggaran, Anda bisa fokus mencari tipe hunian yang sesuai. Karena, banyak pengembang menawarkan uang muka rendah, tetapi cicilannya besar.
2. Tentukan lokasi
Nah, setelah anggaran sudah Anda siapkan, tentukan lokasi
yang sesuai kebutuhan. Apakah Anda ingin rumah yang dekat dengan tempat
bekerja? Apakah Anda ingin rumah yang dekat dengan orangtua atau mertua?
Atau apakah Anda ingin rumah strategis dengan infrastruktur yang
mendukung?
Sebaiknya pikirkan ini sebelum Anda mendatangi pameran.
Pasalnya, sama seperti harga, lokasi yang ditawarkan pada pameran pun
sangat beragam. Jika tidak menentukan dari awal, Anda akan kebingungan
untuk memilih rumah yang diinginkan.
3. Rumah inden atau rumah jadi
Tidak semua proyek rumah yang ditawarkan saat pameran,
merupakan rumah yang sudah jadi. Beberapa pengembang memilih menunggu
sejumlah konsumen untuk membeli terlebih dahulu, baru membangun rumah
tersebut, atau biasa disebut inden.
Rumah inden, biasanya jauh lebih murah dibandingkan
nantinya saat sudah jadi. Jika Anda memang berniat untuk menghuni atau
memakai rumah tersebut dalam beberapa waktu mendatang, membeli secara
inden merupakan pilihan tepat tanpa harus memaksakan diri membeli rumah
yang sudah jadi.
Namun, perlu diingat, membeli rumah inden layaknya membeli
"mimpi". Anda belum melihat bagaimana rumah sebelum dibangun. Bahkan
fotonya masih berupa gambar rekaan.
4. Perhatikan reputasi pengembang
Saat pameran, pengembang atau pengelola properti yang ikut
serta, jumlahnya bisa lebih dari seratus. Mulai dari pengembang gurem,
hingga pengembang besar. Pengembang kecil, biasanya hanya memiliki perumahan
di lokasi-lokasi yang spesifik. Sementara pengembang besar, ditandai
dengan banyaknya proyek yang tersebar di daerah-daerah lain.
Semakin besar pengembangnya, semakin terjamin uang Anda,
jika harus membeli secara inden. Pengembang yang namanya sudah besar,
biasanya tidak perlu diragukan lagi meski rumahnya belum dibangun.
Ketika Anda mengetahui rekam jejak pengembang, ini juga
akan memudahkan Anda dalam mencari stan saat pameran. Ketahui daftar
peserta pameran dan Anda bisa langsung menuju stan pengembang tersebut
tanpa harus berputar-putar.
5. Siapkan berkas-berkas
Jika Anda membeli rumah dengan mencicil melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Anda perlu menyiapkan dan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan. Dokumen tersebut antara lain, pasfoto berwarna suami dan istri, fotokopi Kartu Tanda Pengenal (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK), fotokopi surat nikah (bagi yang sudah menikah), fotokopi rekening tabungan, fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan slip gaji bagi karyawan atau laporan keuangan bagi wiraswasta.
5. Siapkan berkas-berkas
Jika Anda membeli rumah dengan mencicil melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Anda perlu menyiapkan dan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan. Dokumen tersebut antara lain, pasfoto berwarna suami dan istri, fotokopi Kartu Tanda Pengenal (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK), fotokopi surat nikah (bagi yang sudah menikah), fotokopi rekening tabungan, fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan slip gaji bagi karyawan atau laporan keuangan bagi wiraswasta.
6. Siapkan tenaga dan luangkan waktu
Menyiapkan tenaga dan waktu, penting saat Anda hendak
mendatangi pameran. Bayangkan jika Anda harus mengitari seratus stan
saat pameran. Maka rentang waktu satu sampai dua jam, tidak akan cukup.
Karena membutuhkan waktu yang panjang untuk mengitari stan
pameran, Anda bisa meluangkan waktu khusus saat libur bekerja, misalnya
Sabtu atau Minggu. Saat mengunjungi pameran, Anda juga disarankan untuk
berbekal air minum.
7. Ajak pasangan
Jika Anda adalah seorang yang telah berkeluarga, lebih baik
ajak pasangan Anda untuk berdiskusi. Anda dan pasangan juga bisa saling
mengingatkan saat tergoda dengan iming-iming hadiah langsung saat
pameran.
8. Jangan mudah menyerah
Tidak mudah menemukan rumah sesuai kriteria dan dengan
anggaran yang telah disiapkan. Banyak orang yang sudah berkali-kali
mendatangi pameran, tetapi belum juga menemukan rumah idamannya.
Kuncinya, jangan cepat menyerah jika pada percobaan pertama Anda mengunjungi pameran, tidak langsung mendapatkan rumah.
Selamat mencari rumah!(kompas)
Kuncinya, jangan cepat menyerah jika pada percobaan pertama Anda mengunjungi pameran, tidak langsung mendapatkan rumah.
Selamat mencari rumah!(kompas)
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon